Senin, 07 Maret 2011 0 komentar By: rara_nugroho

7 Penyakit Aneh Yang Sering Dialami Wanita Tanpa Sadar

Berdasarkan sebuah survey selama beberapa tahun terakhir, ditemukan indikasi beberapa penyakit aneh yang sering dan biasanya dialami oleh wanita. Karena tergolong berbahaya dan belum banyak diketahui, mengakibatkan penyakit aneh ini susah untuk diobati

1. Nangisuitis (Akibat terlalu sensitif.)
Gejalanya : bibir cemberut, mata kedip-kedip.
Efek samping : mata bengkak, saputangan banjir, hidung meler, bawaannya ngurung diri atau terkena penyakit Curhatitis A.

Penyakit ini bisa diobati dengan obat "Tegaridol, OBH (Obat Berhati Hamba)".

2. Curhatitis
Gejala: Bawaannya pengen nyerocos)
Efek samping : rahasia orang bisa bocor,terkena Nangisuitis.

Penyakit ini bisa diarahkan positif jika ia bercuhatitisnya ke orang yang tepat, apalagi sama Pemilik 'Arsy Yang Agung.

3. Shooping Syndrome
Gejalanya : Pingin jalan2 terus, mata melotot lihat barang2 bagus.
Efek samping :lidah ngiler, mulut menganga, dompet jadi tipis.

Jika sudah masuk stadium 4 (parah banget) menyebabkan utangisme teman, bahkan dompet zauji (suami) ikut tipis. Coba minum "hematcold" atau tablet "PD(Pengendalian Diri)".

4. Cerewetisme
Gejala: Lebih parah dari Curhatitis B, tidak mengandung titik koma.
Efek samping : muncrat, telinga tetangga jadi sombong, teman sekitar jadi sumpek, serta dada zauji (suami) bisa jadi lebih halus karena sering mengelus.

Disarankan Pengobatannya dengan cara cepat-cepat makan pil "dengar" dan minum tablet merek "bicara lebih diperlambat".

5. Lamanian Dandanitositis
Gejala: Pinginnya diem depan cermin. Tangan kiri gatel-gatel pingin pegang sisir, tangan kanan kram-kram pingin teplok-teplok pipi pake bedak. kalau pake hijab/jilbab serba salah..kurang gini...kurang gitu... pinginnya disetrika melulu..sampai lungset.

Efek samping: menor, telat kuliah/ kajian/kerja, anak dan zauji jadi berkarat, ketinggalan kereta.

Minum segera Sari Bawak (Bagi Waktu) dan Taperi (tambah percaya diri). Buat teman, zauji/ anak minum "Toleransikipil" 230 sendok sehari sesudah dan sebelum mandi.

6. Cemburunotomy
Gejala : muka lonjong, tangan mengepal, alis menukik.
Efek samping : barang barang bisa hancur,

Coba cegah dengan obat sirup "prasangka baik" tiga sendok sehari, "Pil pengertian" dan tablet "selidiki dahulu".

7. Ngambekilation
Gejala hampir sama dengan Cemburubotomy.
Minum "Sabaron dan Bersyukurinis"

sumber: forum.detik.com
Kamis, 06 November 2008 0 komentar By: rara_nugroho
Resensi Buku "KUBIK Leadership"

Buku ini adalah buku pemberdayaan paling keren yang pernah saya baca! Sepintas isinya mengingatkan saya pada 7 (eh udah 8 ding...) Habits of Effective Peoplenya Stephen Covey. Tapi buat saya pribadi isi buku ini lebih mengena dan lebih holistik.
Untuk betul-betul menjadi manusia (perempuan seperti saya) yang berdaya sangat berkaitan dengan 3 prinsip, Prinsip Alam, Prinsip manusia, & Prinsip Alam. Dengan 3 konsepnya yang simple tapi powerful kita benar-benar dituntun untuk mencapai Self Leadership yang kuat dan konsisten. Expert, Aset, Epos. That's it! That's all!
JADILAH EXPERT dengan senantiasa meningkatkan kualitas diri, jangan pernah transaksional dalam melakukan segala sesuatu. Tidak perlu memikirkan imbalah materi, toh dengan kualitas diri yang mantap nilai materi yang kita dapatan akan secara otomatis mengikuti. OPTIMALISASI ASET fisik-metafisik, dan hati yang kita miliki. Siaplah untuk bekerja keras, bekerjalah sesuai dengan potensi kita yang unik untuk memperoleh hasil maksimal, dan lakukan dengan keihklasan.
TEBAR EPOS, alias energi positif. Sukses dengan pencapain HARTA,TAHTA (Kkekuasaan), KATA (ilmu), dan CINTA yang tinggi tak akan pernah membuat kita menjadi manusia yang berharga bila kita tak membaginya. Jadilah manusia yang tak hanya sukses, namun juga mulia dengan bermanfaat bagi sebanyak mungkin sesama.
SALAM SUKSESMULIA!! I really recomend this book! Baca deh agar setiap kita bisa berdaya menuju Indonesia yang lebih baik.
Rabu, 05 November 2008 0 komentar By: rara_nugroho
Album Kenangan

Terkadang hanya dengan hempasan nafas yang mendesah pasrahlah masa lalu dapat disapa dengan cara yang paling ramah. Jika kita cukup bijak, toh akhirnya kita selalu dapat tersenyum menyambut masa lalu yang suka bertamu diam-diam dan menawarkan “seandainya begitu” atau “seandainya begini”. Kita bisa menggeleng pada bujukannya untuk membeli waktu yang terisi dengan berandai-andai dengan berkata, “tidak…ini adalah yang terbaik”. Dan itu sudah cukup.

Terkadang hidup hanya memberi satu pil untuk ditelan, tidak ada sirup atau permen. Dan betapa baiknya ia karena itu. Kita tidak perlu menjadi mahluk tolol yang terbengong-bengong demikian lama karena begitu banyak pilihan. Kemudian kita dapat melangkah lagi cukup dengan satu pilihan yang ditentukan, mau atau tidak mau, menggerutu atau tidak. Tidak apa-apa, nanti juga waktu akan menghapus luka yang timbul karenanya.

Tapi masa lalu memang tak ubahnya makhluk yang begitu cantik dan menggoda, kan? Tak hentinya ia memaksa kita untuk berhenti dan memandangi dirinya lalu berhayal memilikinya. Tapi siapa bisa? Siapa yang mampu membeli sejarah dan mengubahnya sesuai keinginan kita? Kebohongan, mungkin. Tapi lantas harus dengan apa kita hidup jika kita bersusah payah membeli masa lalu dengan kebohongan, karena kebohongan begitu mahal harganya…
Sudahlah, menggeleng ramah dan melangkah pergi adalah cara yang terbaik untuk mengusir masa lalu. Cukup itu. Gampang, kan?

Mau mengakui atau tidak, waktu adalah mahluk yang sangat pintar. Ia menyelesaikan semuanya dengan baik jika kita mau bekerja sama dengannya. Apa yang kita miliki di masa lalu memang itulah yang kita butuhkan. Dan apa yang kita miliki sekarang bukan untuk mengubah masa lalu, tapi untuk menebasi ranting-ranting liar yang menghalang cahaya di depan.
Berikan masa lalu itu sebuah album kenangan, kita bisa melihatnya kapan-kapan saat senggang dan kita boleh tersenyum….(rara)

Juni, 2007
Gadis Kecil dan Hujan

Apa yang diharapkan Hujan dari Gadis Kecil di balik jendela kaca?
Gadis Kecil memandang Hujan berjatuhan mericik satu-satu melalui nafasnya yang berkabut…
Sendu…
Tapi ia juga senang,
Adakah itu dimengerti?

Hujan tertawa merdu dalam tiap rintiknya yang besar,
Mengetuk-mengetuk jendela kaca dengan bersemangat,
Ia tergelak-gelak menggoda Gadis Kecil untuk bernyanyi dan bermain gembira basah-basah...

Gadis Kecil tersenyum kecil,
Menggeleng.
Ia tak mau membuka jendelanya untuk Hujan...
Gadis Kecil takut pilek, ia tak mau berbasah-basah...
Ia tak mau larut bersama Hujan. Ia tak bisa.

Tapi mengapa Hujan tak mau mengerti?
Gadis Kecil senang memandanginya, itu saja sudah membuatnya bahagia...
Mengapa itu tak cukup bagi Hujan?

Mengapa Hujan menampakkan badainya?
Mengapa Hujan berpikir tatapan sendu Gadis Kecil berarti ia tak mau membukakan jendela...
Mengapa Hujan tak bisa memahami…Gadis Kecil hanya tak bisa.

Mengapa Hujan mengamuk dan memecahkan jendela kaca,
Memaksa Gadis Kecil begitu keras untuk bermain bersamanya...

Tidakkah hujan melihat kini?
Setelah Gadis Kecil kuyup kebasahan karenanya...
Gadis kecil menggigil sekarat...

Gadis Kecil meringkuk di sudut kotak kacanya...
Ia tak mampu menahan sakit lukanya...
Darah mengalir lagi...

Gadis Kecil mencengkram jantungnya yang sobek,
Yang sebelumnya tak dilihat Hujan,
Yang kini perbannya jadi basah dan merah karena amukan Hujan...

Gadis Kecil menatap redup…
Mungkin ia harus pergi…
Pergi dari Hujan yang disayanginya…
Pergi dari Hujan yang merindukan gembira bersamanya...
Pergi dari Hujan yang tak juga memahami sendu tatap matanya...

Gadis Kecil menatap redup...redup...dan kian redup...
Sby,14 Juli 2007